07 Mei 2014

JUMAT AGUNG (M) 2014

PENGHIANAT YESUS ZAMAN SEKARANG 
(Luk 23:46 Ibr 4:14-16; 5:7-9 Yoh 18:1-19:42) 

      Dalam Liturgi Gereja Katolik, hari Jumat Agung seringkali membawa perasaan tersendiri bagi mereka yang merayakannya. Ada umat yang mengeluh karena ibadatnya terlalu lama, hingga mengantuk, dan ada pula yang terharu saat mendengar Injil dimadahkan dengan “Passio” yang bertemakan “Kisah sengsara Yesus”. Di beberapa daerah, nyanyian madah kisah sengsara Yesus seringkali mengugah hati umat hingga menangis. Namun yang pasti, tujuan “passio” bukan supaya kita ikut menangis merasakan pengalaman penderitaan Yesus, melainkan supaya kita semakin memahami makna dibalik penderitaan, sengsara, penyaliban, kematian dan pemakaman Yesus bagi hidup kita dan hidup Gereja.

      Melalui Injil Jumat Agung hari ini, kita diajak untuk merenungkan bahwa penderitaan hidup kita selama ini, ternyata juga dialami dan dirasakan oleh Tuhan sendiri melalui pribadi Yesus. Seperti halnya kita, Yesus juga telah mengalami perasaan rasa sakit fisik, baik sakit dipukul, diludah, dicabik, ditikam, dibunuh dan perasaan sakit hati, dengan kata-kata kutuk, penghinaan, caci maki, tuduhan palsu, fitnah dan penghianatan. Salah satu permenungan yang dapat kita petik yaitu bahwa Yesus yang tidak bersalah harus mengalami penghianatan yang dilakukan oleh murid-Nya, Yudas Iskariot. Siapakah Yudas bagi Yesus? 

      Yudas Iskariot adalah bendahara pilihan Tuhan Yesus untuk mengurus keuangan dan mengatur kebutuhan makan minum komunitas para rasul. Seperti kita tahu bahwa posisi bendahara bukanlah sembarangan. Yang jelas, seorang bendahara di dalam komunitas para rasul adalah orang kepercayaan Yesus. Akan tetapi, tidak disangka bahwa Yudas Iskariot justru menjadi tokoh penghianat terkenal di dunia, sekaligus salah seorang penyebab penderitaan dan kematian Yesus. Melihat pengalaman Yesus, kita ingin diingatkan lagi bahwa seorang penghianat bisa muncul dari lingkungan hidup para pengikut Kristus. 

        Yang pasti, pada zaman sekarang, karakter penghianat itu marak terjadi di mana-mana dan tanpa kita sadari, penghianatan itu justru dilakukan oleh kita sendiri sebagai orang kepercayaan di dalam keluarga, lingkungan kantor, lingkungan persahabatan dan anggota Gereja. Mungkin saja sebagai suami istri, kita pernah menghianati kehidupan perkawinan suci kita, dengan dosa perselingkuhan dan perzinahan? Mungkin juga, sebagai orangtua kita telah menghianati anak-anak kita dengan melakukan kekerasan, penganiayaan, dan pelecehan sexual terhadap mereka? Mungkin, sebagai saudara kandung, kita telah menghianati saudara sendiri untuk merebut warisan, tanah, kekayaan, dan perusahaan keluarga? Mungkin, sebagai seorang sahabat kita telah menghianati sahabat kita hanya karena ingin memiliki istri atau suami mereka, atau ingin menguasai mereka?

       Dan sebagai orang Katolik, mungkin kita adalah penghianat Tuhan Yesus yang suka melakukan dosa-dosa yang bertentangan dengan hukum 10 Perintah Allah; kejahatan moral, free sex, aborsi, penyembahan berhala, pengikut sekte, pembunuh karakter, dan lain sebagainya. 

 Doa: 
Ya Tuhan, ampunilah kami karena selama hidup ini kami tidak setia kepada-Mu dan sering menghianati-Mu dengan menyakiti hati banyak orang, baik dengan pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian kami. Amin

Tidak ada komentar: